Kamis, 10 Desember 2015

STR KTUR DAN FUNGSI PARUH BURUNG

Burung tidak sepeti vertebrata yang lain dimana setiap perwakilaN ordonya ada yang hidup dan berkembang diperairan. Misalnya pisces yang secara alamiah atau keseluruhan hidupnya ada diperairan, kelas amfibia 100% perkembangan embrionya membutuhkan air, kelas reptilia adayang hidup di perairan dan ada yang hidup diperairan, sedangkan mamalia sebagian besar hidup di terestrial hanya sebagian kecil ordo- ordonya yang hidup di perairan. Sedangkan pada kelas aves dilihat dari struktur dan fungsinya tidak memungkinkan untuk hidup di perairan. Burung mempunyai struktur- struktur tubuh yang mendukung untuk jenis- jenis makananya dan lokasi- lokasi tempat tinggalnya. Dengan megetahui struktur tubuh tersebut akan mempermudah dalam mengidentifikasi dan mengenali perilaku burung- burung yang ditemukan misal dilihat dari bentuk dan ukuran paruh. Bentuk paruh pyang dimiliki burung setiap spesies yang ada didunia ini mempunyai bentuk- bentuk tubuh yang berbeda salah satunya paruh. Paruh burung sangat lah berguna untuk makan, menggali tanah, manata dan membentuk sarang, melubangi batang pohon, membersihkan dari, ataupun menampung makan.
a.       Burung air
 seperti yang sudah diuraikan di atas yang menyebutkn bahwa burung gagal untuk hidup di akuatik. Kebanyakan burung- burung aiar berada di akuatik untuk mencari makan, jarang atau dapat dikatakan tidak ada burung yang saat tidur di air.  Burung air sebagian besar memiliki paruh yang kokoh, kuat, lebar, dan panjang biarpun ada beberapa burung yang paruhnya kecil, dan panjang seperti burung- burung pantai. Untuk burung yang berparuh seperi bebek kebanyakan hidup danau, atau sungai dan lebih suka perairan yang berlumpur untuk mencari cacing, ikan atau molusca air. Sedangkan burung air yang berparuh kokoh panjang biasanya mencari makan berupa ikan yang ada di sawah atau danau.
b.       Burung pemakan biji
 burung pemakan biji- bijian biasanya mempunyai paruh yang kokoh, pendek, dan berukuran agak besar. Hal ini bertujuan untuk memecah buah- buahan yang sifatnya keras seperi buah padi, dipecah agar bijinya dapat diambil.
c.        Burung pemakan buah
Burung pemakan buah biasanya memiliki paruh yang sedang dan tidak begitu panjang, seperti burung Cucak Kutilang dan Merbah Crucuk. Biarpun ada burung- burung yang mempunyai paruh yang besar, kokoh, panjang dan kuat seperti paruh yang dimiliki burung jenis Rangkong.
d.       Burung pemakan daging
 burung pemakan daging biasaya memiliki paruh yang pendek, agak besar, melengkung kebawah, dan kokoh. Adapun paruh tersebut berguna untuk mencabik- cabik daging mangsanya.
e.       Burung pemakan ulat atau serangga
Burung- burung pemakan serangga atau ulat biasanya paruhnya agak panjang dan runcing, hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam penggambilan makanan yang berupa serangga. Seperi pada paruh burung Cinenen Pisang yang berukuran kecil dan tidak begitu panjang.
f.         Burung penghisap madu
 burung penghisap madu mempunyai struktur yang istimewa dimana sebagian besar paruhnya berukuran kecil, panjang, dan melengkung kebawah. Bentuk paruh yang dimiliki sedemikian rupa tentunya akan mempermudal dalam menghisap madu pada berbagai bunga termasuk bunga yang berbentuk trompet. Seperti pada burung Pijantung Kecil.
 Pada burung pantai memiliki bentuk paruh tersendiri dan bentuknya sangat beragam, ciri- ciri yang sudah disebutkan diatas tidak termasuk burung pantai,



semoga dari urauan diatas dapat membentu anda dalam mengidentifikasi burung- burung yang ditemukan.